Tuesday, December 13, 2005

Konsistensi, Komitmen Terhadap Publik dan Pola Pemahaman Bekerja Dalam Berbisnis

2005-09-26 09:56:53 Nama : Arif Fadillah Perusahaan : Wono Corporation Jabatan : Alamat : Jl. Delman Elok V. No.26, Tn.Kusir Keb.Lama Jakarta Selatan, 12240 DKI Jakarta Sebuah usaha atau bisnis yang dikembangkan harus mempunyai konsistensi, komitmen dan pola pemahaman bekerja. Mengapa? Pengalaman berikut akan memberikan jawabannya. Saya pernah bekerja pada suatu perusahaan pabrikan furniture Indonesia yang berorientasi ekspor. Saat itu perusahaan sedang dalam kondisi krisis akibat tidak ekonomisnya kuantitas produksi atas kapasitas produksi. Kemudian saya mengolah data yang ada, bekerja sama dengan divisi-divisi terkait dan menghasilkan rencana kerja dan strategi. Setelah disetujui oleh manajemen, maka dimulailah proses pelaksanaannya. Empat bulan setelah proses penyesuaian dan penerapan kerja internal serta penetrasi pasar dan promosi berjalan, rencana dan strategi mulai memperlihatkan hasil sesuai dengan target yang direncanakan dengan indikator perusahaan memperoleh order secara berkelanjutan dengan hasil produksi yang ekonomis sesuai dengan kapasitas produksi, biaya yang dapat ditekan, jadwal delivery yang teratur, lancarnya pembayaran kepada pihak ketiga, komunikasi internal berjalan baik, sistem yang dipatuhi dan proyeksi profit dan profit yang berlipat dari sebelumnya. Setelah 1 tahun menikmati hasil tersebut, sebuah sekelompok konsultan ekspatriat ditunjuk oleh manajemen untuk membantu meng-evaluasi kinerja produksi. Hasil evaluasi menyatakan bahwa produk yang dihasilkan tidak ekonomis untuk kapasitas produksi sehingga produk harus diubah total. Maka terjadilah suatu konflik. Pabrik dihentikan dan diseting ulang sampai ada produk yang ekonomis. Bagaimana dengan order yang ada? Keputusan tersebut berakibat pada terabaikannya seluruh komitmen baik secara internal maupun secara publik. Puncak hasil dari itu semua adalah kembalinya krisis dan bahkan collapse tidak sampai satu tahun kemudian. Dalam hal ini terlihat ketidakmampuan manajemen dalam melihat dan memahami suatu arti proses kerja dalam menghadapi suatu perubahan di industri pabrikan. Sebenarnya apa yang terjadi diatas bukanlah suatu hal yang luar biasa. Namun pengalaman tersebut dapat diambil suatu pelajaran bahwasanya, 1. Konsistensi terhadap rencana dan strategi yang sudah tepat akan membuahkan keberhasilan dan untuk pengembangannya diperlukan suatu proses. Proses akan menghasilkan pengalaman yang berujung pada pemahaman dan kepiawaian. 2. Pemenuhan terhadap komitmen secara internal atau publik akan menjaga kelangsungan bisnis dan reputasinya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home