Yang Perlu Anda Tahu tentang E-learning
Ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri, namun rasanya tidak punya
cukup waktu dan dana (karena pekerjaan masih menumpuk dan karis
sedang melaju). Ingin menambah pengetahuan dan memperluas wawasan,
tetapi seringkali tidak sempat menghadiri seminar, kuliah, ataupun
workshop karena pekerjaan, kantor, dan keluarga tidak bisa ditinggal
terlalu lama. Apakah ini yang Anda rasakan?
Banyak orang juga merasakan hal yang sama. Untuk orang-orang seperti
Anda, ada banyak alternatif yang bisa dicoba untuk meningkatkan
pengetahuan, memperluas wawasan, dan menggali keterampilan baru
tanpa harus meninggalkan pekerjaan yang sekarang sedang Anda tekuni
ataupun keluarga, salah satu opsi yang bisa Anda coba adalah e-
learning. Tertarik untuk mengetahui alternatif pembelajaran lewat
media elektronik ini? Simak yang berikut.
Apakah yang dimaksud dengan e-learning?
Menurut Allan J. Henderson, e-learning adalah pembelajaran jarak
jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet
(The e-learning Question and Answer Book, 2003). Henderson
menambahkan juga bahwa e-learning memungkinkan pembelajar untuk
belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa
harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas. William Horton
menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web
(yang bisa diakses dari Internet).
Pembelajaran jarak jauh. E-learning memungkinkan pembelajar untuk
menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar
bisa saja berada di Jakarta, sementara "instruktur" dan pelajaran
yang diikuti berada di kota lain bahkan di negara lain. Namun,
interaksi masih bisa dijalankan secara langsung ataupun dengan jeda
waktu beberapa saat. Jadi, pembelajar bisa belajar dari komputer di
kantor ataupun di rumah yang terkoneksi dengan Internet, sedangkan
materi belajar dikelola oleh sebuah perusahaan di Amerika Serikat,
di Jepang ataupun di Inggris. Dengan cara ini, pembelajar bisa
mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat ia mengakses ilmu yang
dipelajari. Jika, pembelajaran ditunjang oleh perusahaan, maka si
pembelajar bisa mengakses modul yang dipelajarinya dengan
mengkoordinasikan waktu ia belajar dan waktu ia bekerja.
Misalnya, jika pada pagi hari sampai siang hari, ia dituntut untuk
menyelesaikan pekerjaannya di kantor, maka ia bisa menyisihkan waktu
di sore hari menjelang pulang untuk belajar. Tugas-tugas yang
sehubungan dengan e-learning yang ditekuni pun bisa disesuaikan
waktu pengerjaannya dengan kesibukan pembelajar.
Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik. E-learning,
seperti juga namanya "Electronic Learning" disampaikan dengan
menggunakan media elektronik yang terhubung dengan Internet (world
wide web yang menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia
yang terkoneksi dengan Internet) dan Intranet (jaringan yang bisa
menghubungkan semua unit komputer dalam sebuah perusahaan).
Jika Anda memiliki komputer yang terkoneksi dengan Internet, Anda
sudah bisa berpartisipasi dalam e-learning. Dengan cara ini, jumlah
pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi bisa jauh lebih besar dari
pada cara belajar secara konvensional di ruang kelas (jumlah siswa
tidak terbatas pada besarnya ruang kelas). Teknologi ini juga
memungkinkan penyampaian pelajaran dengan kualitas yang relatif
lebih standar dari pada pembelajaran di kelas yang tergantung pada
"mood" dan kondisi fisik dari instruktur. Dalam e-learning, modul-
modul yang sama (informasi, penampilan, dan kualitas pembelajaran)
bisa diakses dalam bentuk yang sama oleh semua siswa yang
mengaksesnya, sedangkan dalam pembelajaran konvensional di kelas,
karena alasan kesehatan atau masalah pribadi, satu instruktur pun
bisa memberikan pelajaran di beberapa kelas dengan kualitas yang
berbeda.
Pembelajaran formal vs. informal. E-learning dalam arti luas bisa
mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet)
baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal,
misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata
pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal
yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan
pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat
interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya,
atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan
perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang
bergerak di bidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E- learning
bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih
sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau
website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin
mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan
tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Pembelajaran yang di tunjang oleh para ahli di bidang masing- masing.
Walaupun sepertinya e-learning diberikan melalui komputer (yang
adalah benda mati), e-learning ternyata disiapkan, ditunjang,
dikelola dan "dihidupkan" oleh tim yang terdiri dari para ahli di
bidang masing-masing, yaitu: Subject Matter Expert (SME),
Instructional Designer (ID), Graphic Designer (GD) dan para ahli
di bidang Learning Management System (LMS). SME merupakan nara
sumber dari pelatihan yang disampaikan. ID bertugas untuk secara
sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-learning
dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih
interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari. GD
mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna,
dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk
dipelajari. Para ahli di bidang LMS mengelola sistem di website yang
mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa,
antarsiswa dengan siswa lainnya. Di sini, pembelajar bisa melihat
modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-
test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya
dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui
LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta
peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
Jadi, e-learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi
seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-learning
ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.
Apa manfaat e-learning bagi Anda?
Semakin banyak perusahaan dan individu yang memanfaatkan e-learning
sebagai sarana untuk pelatihan dan pendidikan karena mereka melihat
berbagai manfaat yang ditawarkan oleh pembelajaran berbasis web ini.
Dari berbagai komentar yang dilontarkan, ada tiga persamaan dalam
hal manfaat yang bisa dinikmati dari e-learning.
Fleksibilitas. Jika pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan
siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu (seringkali jam ini
bentrok dengan kegiatan rutin siswa), maka e-learning memberikan
fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses
pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju
tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa diakses dari mana saja
yang memiliki akses ke Internet. Bahkan, dengan berkembangnya mobile
technology (dengan palmtop, bahkan telepon selular jenis tertentu),
semakin mudah mengakses e-learning. Berbagai tempat juga sudah
menyediakan sambungan internet gratis (di bandara internasional dan
cafe-cafe tertentu), dengan demikian dalam perjalanan pun atau pada
waktu istirahat makan siang sambil menunggu hidangan disajikan,
Anda bisa memanfaatkan waktu untuk mengakses e-learning.
"Independent Learning". E-learning memberikan kesempatan bagi
pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-
masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan
akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu
modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari
topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu,
ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah ia kuasai.
Jika ia mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, ia bisa
mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. Seandainya,
setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa
menghubungi instruktur, nara sumber melalui email atau ikut dialog
interaktif pada waktu-waktu tertentu. Jika ia tidak sempat mengikuti
dialog interaktif, ia bisa membaca hasil diskusi di message board
yang tersedia di LMS (di Website pengelola). Banyak orang yang
merasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada
cara belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan urutan
yang telah ditetapkan.
Biaya. Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan
e-learning. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi
juga dari segi non-finansial. Secara finansial, biaya yang bisa
dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan
akomodasi selama belajar (terutama jika tempat belajar berada di
kota lain dan negara lain), biaya administrasi pengelolaan
(misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya
instruktur dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan
selama pelatihan), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk
belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan kelas, kursi, papan
tulis, LCD player, OHP). Dalam hal biaya finansial William Horton
(Designing Web-Based Training, 2000) mengutip komentar beberapa
perusahaan yang telah menikmati manfaat pengurangan biaya,
antara lain: Buckman Laboratories berhasil mengurangi biaya
pelatihan karyawan dari USD 2.4 juta menjadi USD 400,000; Aetna
berhasil menghemat USD 3 juta untuk melatih 3000 karyawan; Hewlett-
Packard bisa memotong biaya pelatihan bagi 700 insinyur mereka untuk
produk-produk chip yang selalu diperbaharui, dari USD 7 juta menjadi
USD 1.5 juta; Cisco mengurangi biaya pelatihan per karyawan dari
USD 1200 - 1800 menjadi hanya USD 120 per orang. Biaya non- finansial
yang bisa dihemat juga banyak, antara lain: produktivitas bisa
dipertahankan bahkan diperbaiki karena pembelajar tidak harus
meninggalkan pekerjaan yang sedang pada posisi sibuk untuk mengikuti
pelatihan (jadwal pelatihan bisa diatur dan disebar dalam satu
minggu ataupun satu bulan), daya saing juga bisa ditingkatkan karena
karyawan bisa senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
yang berkaitan dengan pekerjaannya, sementara bisa tetap melakukan
pekerjaan rutinnya.
Bagaimana memanfaatkan e-learning secara optimal?
Seperti halnya pembelajaran dengan cara lain, e-learning bisa
memberikan manfaat yang optimal jika beberapa kondisi berikut
terpenuhi.
Tujuan. Sebelum memutuskan untuk mengikuti e-learning, Anda perlu
menentukan tujuan belajar Anda, sehingga Anda bisa memilih topik,
modul, lama belajar, biaya, dan sarana belajar secara elektronik
yang sesuai. Tujuan ini hendaknya dikaitkan dengan tujuan pribadi
ataupun tujuan bisnis Anda secara langsung yang spesifik dan
terukur. Misalnya: Anda baru saja diangkat sebagai project manager.
Dalam tiga bulan pertama Anda ingin mendapat keterampilan di bidang
ini. Karena pekerjaan baru, dengan gaji dan pekerjaan yang juga
meningkat, Anda merasa tidak mungkin untuk secara fisik meninggalkan
pekerjaan Anda. Untuk itu Anda bisa mengikuti e-learning berdurasi
tiga bulan dengan topik project management yang ditawarkan lembaga
atau universitas tertentu (umumnya universitas di Amerika,
Australia dan Eropa menawarkan program e-learning). Sambil mengikuti
pelajaran, Anda bisa sekaligus menerapkan ilmu dan keterampilan yang
Anda dapatkan. Anda juga bisa memanfaatkan forum diskusi secara
elektronik untuk membahas permasalahan yang langsung Anda hadapi di
lapangan.
Pembelajar. Cara belajar dengan e-learning memberikan peluang untuk
menjadi pembelajar independen. Jadi, untuk mendapatkan manfaat
optimal dari e-learning, Anda juga harus senang belajar secara
independen, memiliki sikap yang positif terhadap pembelajaran dan
perluasan wawasan (memiliki motivasi tinggi untuk menguasai topik
yang diambil, menganggap belajar bukan sebagai beban tetapi
sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas, mampu menerapkan
disiplin dalam belajar), memiliki sarana belajar yang menunjang
(misalnya: komputer, akses internet, fax, printer), keterampilan dan
strategi untuk belajar secara independen di dunia maya (keterampilan
dasar menggunakan komputer dan internet, strategi untuk mengelola
waktu).
Dukungan. Sama seperti cara belajar lain, cara belajar dengan e-
learning akan lebih mudah jika mendapat dukungan dari orang-orang
terkait dengan pembelajar (misalnya: atasan, perusahaan tempat
bekerja, rekan sekerja, sahabat dan keluarga). Dengan dukungan dari
berbagai pihak (baik berupa dana, dukungan moril, maupun dukungan
fasilitas), semangat belajar yang terkadang turun bisa
tetap dipertahankan, bahkan dipacu lebih tinggi, masalah yang
dihadapi dalam belajar bisa dituntaskan, sehingga proses belajar dan
penyelesaian program bisa lebih mudah dijalankan.
Media lain. E-learning hanyalah sebuah "alat" yang dapat digunakan
untuk mencapai suatu tujuan. "Alat" ini jika digunakan bersama "alat-
alat" akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan. Dengan
demikian, e-learning tidak harus digunakan secara murni, tetapi bisa
diharmonisasikan dengan penggunaan media lain untuk saling menunjang
meraih tujuan si pembelajar. Jadi, jika memang ada kesempatan untuk
menggunakan media lain untuk belajar (pembelajaran konvensional di
kelas, pembelajaran melalui mailing list, video, radio, fax,
atau korespondensi), mengapa tidak saling dikoordinasikan?
Pilih yang Anda perlu. Jika Anda hanya perlu bepergian dengan mobil,
Anda tidak perlu menggunakan pesawat terbang. Jika Anda hanya
memerlukan informasi dan pengetahuan umum untuk memperluas wawasan,
Anda tidak perlu memerlukan sarana untuk memperluas wawasan di
bidang tertentu, Anda tak perlu mengeluarkan biaya untuk mengikuti e-
learning lengkap, Anda bisa saja berpartisipasi dalam dialog
elektronik ataupun menjadi anggota mailing list yang memberikan
informasi yang Anda perlukan. Misalnya, untuk mendapatkan tips
cerdas untuk mengembangkan diri, Anda bisa mencoba berpartisipasi
dalam mailing list smart_wisdom@yahoogroups.com, untuk informasi
mengenai manajemen, mengapa tidak mengakses
manajemen@yahoogroups.com, dan untuk mendapat contoh dialog dan
ungkapan bahasa Inggris dalam bisnis, cobalah edpro@yahoogroups.com.
Anda juga bisa membangun mailing list atau berkirim email dengan
teman seprofesi untuk saling bertukar informasi. Cara lain yang bisa
Anda coba adalah mencari informasi di internet di website tertentu
(website majalah internasional, ataupun perusahan konsultan
internasional). Misalnya untuk mendapat informasi
mengenai strategi manajemen dan bisnis, Anda bisa mencoba
mengunjungi dan menjadi anggota mckinseyquarterly.com, sedangkan
untuk mendapat informasi bisnis, kunjungi website majalah bisnis
nasional maupun internasional, dan untuk melihat informasi lainnya
mengenai cara manajemen diri kunjungi website surat kabar Anda ini
(http:www. sinarharapan.co.id). Untuk melihat contoh e-learning,
Anda bisa mengunjungi berbagai websites, antara lain:
www.rootleraning.com, dan
www.engines4ed.org.
E-learning memberikan cara alternatif untuk belajar. Pemanfaatan e-
learning secara optimal pun tergantung dari beberapa kondisi yang
perlu dipenuhi. Namun, apa pun cara belajar yang dipilih, semua
berpulang kepada si pembelajar. Tanpakomitmen dan kendali diri, tak
ada satu cara belajar pun yang akan berhasil.
Selamat belajar.
======================================
Kita memiliki kekuasaan, pengetahuan, dan perlengkapan untuk
membangun dunia yang lebih baik dari yang kita bayangkan. Masalahnya
hanyalah satu: kurangnya keberanian untuk mencoba. —James Dillet
Freeman, penulis.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home